Tulisan saya kali ini khusus membahas tentang pandangan personal saya terhadap system Pemerintahan Indonesia yang harus banyak belajar dari penerapan dari Negara-negara berkembang lainya dalam hal ini yang saya angkat terhadap Negara yang menjadi musuh bebuyutan Indonesia yaitu Malaysia .saya mengatakan musuh bebuyutan Karena sudah beberapa kali kedua Negara ini mengalami sengketa selain berhubungan dengan ketatanegaraan dilapangan sepak bola pun kedua Negara ini menjadi musuh bebuyutan . pada tulisan saya ini bukan saya mengangkat kekurangan Indonesia dan kelebihan Malaysia melainkan saya hanya mengulas apa yang bias kita pelajari dri system pemerintahan Malaysia agar Indonesia bisa menerapkanya juga dan tentunya yang diterapkan adalah hal-hal yang baik dan sesuai dengan kondisi Negara kita sendiri . Tulisan ini saya tulis untuk penunjang terhadap tugas Mata Kuliah “Pemerintahan Daerah”
Lanjut………
Saya secara sederhana
memandang bahwa system pemerintahan di Indonesia sudah sangat kompleks dan
sangat baik namum dalam penerapanya telah diperhadapkan dengan berbagai macam
masalah yang membuat system itu mengalami destorsi sehingga muncul asumsi dari
masyarakat yang kurang paham akan system itu bahwa “ system pemerintahan Indonesia
itu buruk” nah pada kesempatan ini hal tersebutlah yang akan saya bahas dan
semoga tulisan saya ini dapat memberikan informasi yang positif dan bisa segera
disadari oleh Negarawan-negarawan kita .
Sistem
Pemerintahan dari Awal Kemerdekaan
Sistem
Pemerintahan Indonesia pada waktu awal kemerdekaan menganut
sisten pemerintahan presidensial.
Berdasarkan
Undang-undang Dasar 1945 maka Presiden memiliki kekuasaan tertinggi dan dibantu
oleh menteri-menteri sebagai pembantu presiden yang diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pada tanggal 12
September 1945 dibentuklah Kabinet Presidensial( Kabinet RI I) dengan 12
departemen dan 4 menteri negara. Selain itu wilayah Indonesia yang begitu luas
dibagi menjadi 8 provinsi dan 2 daerah istimewa yang masing-masing wilayah
dipimpin oleh gubernur.meski sampai sekarang system pemerintahan Indonesia adalah
Presidensial namum pernah tercatat dalam sejarah bahwa Indonesia juga pernah
menggunakan system pemerintahan Parlementer seperti yang dilaksanakan oleh Malaysia
pada saat ini .
Sistem
Presidensial pernah berganti Sistem Parlementer yang dipimpin oleh kepala
pemerintahan Perdana Menteri. Perdana Menteri Pertama Indonesia adalah Sutan
Syahrir. Berubahnya sistem pemerintahan di Indonesia pada saat itu adalah
pengaruh kuat dari kaum sosialis (KNIP). Selain itu Indonesia pada awal
kemerdekaan juga masih belajar tentang bagaimana menjalankan pemerintahan.
Dengan sistem parlementer ini maka Di Indonesia saat itu memiliki DPR yang
anggotanya dipilih oleh rakyat. Sistem ini juga memungkinkan adanya banyak
partai. Maksud dari sistem ini adalah untuk membatasi kewenangan presiden. Jika
pada sistem presidensial kabinet bertanggungjawab kepada presiden maka sistem
parlementer, Presiden bertanggungjawab kepada parlemen/DPR.
Sebenarnya
sistem parlementer ini adalah sebuah penyimpangan ketentuan UUD 1945 yang
menyebutkan "pemerintahan harus dijalankan menurut sistem kabinet
presidensial, dimana menteri sebagai pembantu presiden".
Karena
sering mengalami kegagalan kabinet, dan banyak menimbulkan gerakan-gerakan
pemberontakan yang menyebabkan stabilitas negara terganggu, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit pada 5 Juli 1959 yang isinya antara lain mengembalikan
konstitusi ke UUD 1945 dan bentuk pemerintahan kembali ke sistem presidensial.
Berdasarkan
catatan sejarah tersebut sangat jelas bahwa secara sederhana Indonesia telah
melakukan tahap penjajakan terhadap system pemerintahan yang ingin diterapkan
dan pada akhirnya menetapp di syste pemerintahan Presidensial meski pada rana
sekrang ini sudah mengalami destorsi dalam penerapanya .nah menganalisis system
pemerintahan yang diterapkan oleh Malaysia yaitu Parlementer ,mungkin anda juga
bisa menilai bagaimana tingkat perkembangan Negara tersebut sampai saat ini .
tentu dengan penerapan yang baik dari system parlementer oleh rakyat Malaysia sehingga
Malaysia bisa dikatakan sudah melangkah lebih maju disbanding Indonesia .dengan
kelebihan dari system parlementer yang terdiri dari :
1.
Pengaruh rakyat terhadap politik
yang dijalankan sangat besar sehingga suara rakyat sangat didengarkan oleh
parlemen ,dengan demikian pihak pemerintah tidak bisa melakukan intimidasi dan
interpensi terhadap kepentingan masayrakat hal ini tentu memberikan penekanan
jelas terhadap peran serta masyarakat dalam pemerintahan ,sehingga pencapaian
masyarakat adil,makmur lebih general
2.
Dengan adanya parlemen sebagai
perwakilan rakyat maka pengawasan pemerintah dapat berjalan dengan baik,hal ini
telah dibuktikan oleh Negara Malaysia dimana pelaksanaan tugas dan fungsi
parlemen berjalan sangat baik sehingga pelaksanaan pemerintahan juga berjalan
sesuai dengan harapan masyarakat
3.
Pembuat kebijakan bisa ditangani
secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif &
legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif & legislatif berada pada
satu partai atau koalisi partai.
4.
Sistem pertanggungjawaban dalam
pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan publik sangat jelas.
Nah beberapa hal
diataslah yang menjadi kunci keterbelakangan system pemerintahan yang ada di
Indonesia yang mestinya harus ada pembehanan .seperti halnya kekurangan yang
ada pada system presidensial dimana :
1.
Pengawasan rakyat lemah
2.
Pengaruh rakyat dalam kebikajan
politik negara kurang mendapat perhatian
3.
Kekuasaan eksekutif
diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat menimbulkan
kekuasaan mutlak
4.
Sistem
pertanggungjawaban kurang begitu jelas
5.
Pembuatan
keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif &
legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan waktu
yang lama.
Hal diatas harusnya
menjadi pertimbangan untuk pembenahan terhadap system pemerintahan kita dan secara pribadi saya juga melihat kekurangan
itu juga terletak pada factor psikologi pelakunya dikarnakan adanya rasa
kebebasan dari wewenangnya sehingga muncul perasaan dan attitude yang ingin
menguntungkan dirinya sendiri ataupun keluarganya maka dari itu terjadi
senyimpangan sampai ke badan hukum tertinggi dan katanya juga terhormat pun
kini sudah terjadi truble dan itu memalukan bagi bangsa ini.
Yah secara singkat yang
bisa saya sampaikan tentang TUGAS ini bahwa Indonesia harus bisa melakukan
Filter terhadap hal-hal yang titerapkan di Pemerintahanya tidak ada salahnya
memunculkan system yang sifatnya memiliki penekanan terhadap pelaksanaanya.dan
bukan karena saya memihak atau mendukung terhadp Negara Malaysia akan tetapi
saya hanya mengangkat sample agar Indonesia bisa banak belajar terhadap Negara
tersebut “ Belajar Bukan Berarti meniru “ dalam kata lain harus melakukan
analisis dan peninjauan kembali terhadap pelaksanaan system tersebut .
selain keseluruhan hal diatas Indonesia harus juga belajar dari pemerintah malaysia yang sangat menghargai karya Rakyatnya hal tersebut tentu menjadi faktor yang membuat perekonomian malaysia semakin baik ,pendapatan perkapita rakyatnya yang sudah tinggi , contoh terkecilnya adalah pemerintah malaysia bangga dalam menggunakan produk dari rakyatnya sendiri dibandingkan dengan pemerintah indonesia yang bangga dengan produk luar negri ,untuk membaca tulisan tentang "indonesia harus belajar dari bapakku Jokowi dan TKI/TKW"
Terima kasih kepada
teman-teman atas kunjunganya dan salam pembelajar buat anda semua, J
makasih bro sdh share penjelasannya sangat rasional
ReplyDeleteterima kasih bro :)
ReplyDeletewahh bener tuh ,harus ada revitalisasi terhadap system agar bisa melahirkan system yang lebih kompleks agar Indonesia bisa lebih baik ,
ReplyDeletebener tuh bro ,harus ada usaha untuk meninjau kembali apa yang kurang pada negeri ini sehingga sampai sekarang seperti ini yg terjadi ,KKN dalam pemerintahan menjadi sebuah kebiasaan
ReplyDeleteyak sipp mas firman dan
ReplyDeletebang rifky :) wah nama akunya keren hahahahah
setuju, negara ini butuh pencerahan dalam mengelola sistem pemerintahanya , karena selama ini toleransi kearah yg tidak benar banyak terjadi
ReplyDeletesip sip .........terima kasih atas supportnya
ReplyDeletewahh hebat blog y mas brooo
ReplyDeletealhamduillah ,.......hahahahahah
ReplyDeletemantapppp...... bradeerr...,, llanjutkannnn
ReplyDelete